Sebuah Perjalanan

Ntahlah aku hanya lelah dan ingin beristirahat sejenak , untukmu tetaplah semangat meski mungkin nanti takan ada hadirku lagi untuk menemani .................... terimakasih 

 Bagiku dia ada dan tiada , aneh ..... Jarang aku berbincang dengannya , bersamanya saja mungkin dalam satu hari hanya bebearapa jam  Dia sosok yang luar biasa menurutku  Dia keras, disiplin, egois , namun ada beberapa sisi baiknya  Dari sosok ini aku memang tidak mendapatkan kasih sayang seperti yang lain , tetapi memang cara dia menyayangiku ini berbeda tidak seperti yang lainnya  Terkadang aku menangis jika ia terlalu keras kepadaku , tapi aku sadar ia seperti itu agar membuatku lebih berani untuk menghadapi pahit dan kerasnya kehidupan ini  Namun sekarang ia tidak terlalu keras seperti dulu , mungkin karna aku kini sudah dewasa dan ia sedikit menjaga perasaanku  Aku senang akan sikapmu sekarang terhadapku  Terimakasih karna mau berubah dan berusaha untuk memperbaiki  Walaupun kau masih tetap keras namun aku tau dihatimu kau menyayangiku  Bagaimanapun kau sosok yang akan selalu ada di dalam hidupku selamanya .......

 hari itu banyak yang ku lakukan bersamanya , senang sekali rasanya  berlari bersama, berenang, makan, istirahat , sampai pada dimana ada saatnya kita berdua duduk bersama menikmati hembusan dinginnya angin malam, tak sepatah katapun terucap, saat itu hanya diam duduk bersama dengan saling bersandar dan tangan yang saling menggenggam satu sama lain, rasanya ingin berlama - lama dan tak ingin hari itu berakhir begitu saja, dalam otakku aku sangat ingin mengatakan aku ingin seperti ini selama mungkin bersamamu , rasanya tak ingin kehilanganmu ...... namun saat itu rasa bahagia itu bercampur dengan sebuah perasaan yang membuatku bingung , Sebenarnya kita ini apa ? jika memang kita hanya sebatas teman tapi mengapa rasanya begitu nyaman , begitu indah, seolah - olah jauh dari kata teman , aku tak tau apa yang ada dipikiranmu saat itu , yang pasti aku bahagia sekali sekaligus aku takut jika suatu saat aku harus kehilanganmu karna aku hanyalah sekedar tempat ternyaman bagimu , tempat...

Hari itu kondisiku sedang tidak baik - baik saja dan aku memutuskan untuk pergi menjauh dan bahkan mengilang darinya, ku fikir ia tidak akan peduli akan hal itu karna memang sifatnya yang dingin menurutku, tetapi aku salah ternyata ia tak ingin aku pergi menjauh dan bahkan menghilang. Dia bertanya padaku mengapa kau ingin menjauh ?, akupun hanya menjawabnya dengan candaan . Padahal yang sebenarnya adalah aku takut jika kita terus seperti ini , dekat namun tidak terikat suatu saat nanti disaat ada seseorang yang menggantikan posisiku pada saat ini aku tidak bisa sekuat ini untuk bilang aku baik baik saja , bahkan mungkin rasanya untuk membaca notif darimu saja aku akan sangat terluka, hanya itu yang aku takutkan. Karna mungkin jika kamu bertemu seseorang yang lebih baik dari aku maka kamu akan pergi bersamanya dan melupakan aku .  

Dia yang tak bisa ku gapai namun selalu bersama , selalu menemaniku disaat aku sulit maupun bahagia. Tanpanya hari - hariku terasa hampa , memang aku terbiasa dengan kesendirian namun semenjak ia hadir dalam hidupku rasanya hampa jika tak ada kehadirannya meskipun hanya sesaat , terasa sangat kehilangan walaupun hadirnya pun hanya singgah dan tidak untuk menetap

Untuk saat ini aku senang akan hadirmu, disaat yang lain sibuk dengan urusannya kau tetap hadir dan menemani, terimakasih untuk waktu dan segalanya, ku hanya bisa membalas dengan kata terimakasih karna selalu ada untukku ....